Senin, 18 Oktober 2010

Air Hangat Lelehkan Es di Greenland

Lapisan es di Greenland memiliki ketebalan 3,2 kilometer dan ukuran sekitar luas Meksiko.
Berdasarkan penelitian terakhir, air dari bagian samudera yang lebih hangat ditemukan berpenetrasi ke fjord yang umumnya dingin di pesisir Greenland. Air hangat tersebut melelehkan sebagian gletser dan kecepatannya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Fjord merupakan lembah curam yang diukir oleh gletser selama jutaan tahun. Adapun lapisan es di Greenland yang memiliki ketebalan 3,2 kilometer dan memiliki ukuran sekitar luas Meksiko, mengalami kehilangan massanya dengan kecepatan tinggi. Lapisan es tersebut lepas melalui gletser yang mengalir di fjord-fjord tersebut.

“Ini pertamakalinya kami melihat air sehangat ini di setiap fjord di Greenland,” kata Fiamma Straneo, oseanografer dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), seperti dikutip dari Livescience, 18 Oktober 2010.

Sebuah tim peneliti dari WHOI dan University of Maine melakukan dua pengamatan pada Sermilik Fjord, sebuah fjord gletser besar di kawasan timur Greenland pada Juli sampai September 2008. Fjord dengan panjang sekitar 100 kilometer tersebut menghubungkan gletser Helheim dan laut Irminger. Jauh di bawah Sermilik Fjord, peneliti menemukan air subtropis sehangat 39 derajat Fahrenheit (4 derajat Celcius).

“Air subtropis ini mengalir melalui fjord dengan sangat cepat, sehingga mereka bisa mengirimkan panas dan mendorong melelehnya gletser,” kata Straneo.

Tim tersebut juga melakukan rekonstruksi terhadap temperatur musiman pada kawasan tersebut menggunakan data yang dikumpulkan 19 sensor yang dipasangi alat perekam temperatur dan kedalaman berbasis satelit.

Dari data yang dikumpulkan, ternyata perairan di kawasan tersebut menghangat pada Juli sampai Desember, dan air hangat di bawah fjord tersebut hadir sepanjang tahun.

“Ini merupakan survey ekstensi pertama pada fjord-fjord di Greenland dan menunjukkan bagaimana air hangat bersirkulasi dan seberapa besar sirkulasi tersebut,” kata Straneo. “Perubahan pada sirkulasi samudera di kawasan Atlantik Utara menyebar ke gletser dengan cepat. Tidak dalam hitungan tahun, akan tetapi hanya dalam hitungan bulan saja. Efeknya sangat cepat."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar